|
Cover buku Catatn Sahabat sang Alam ( Norman Edwin) |
Kompas, Kamis, 25 Mar 1992.
Berita terakhir dari Kedutaan Besar RepublikIndonesia di Cile menyampaikan hari Minggu (22/3) telah menerima telepon dari Puenta del
Inca, kota terakhir di Argentina sebelum Puncak Aconcagua di Pegunungan
Andes Amerika Selatan, dua orang anggota tim Mapala UI yaitu Norman
Edwin(37) dan Didiek Samsu (28), mengalami musibah. Hari Senin (23/3)
sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau pukul 05.30 pagi hari Selasa
(24/3), diperoleh berita dari Kedutaan Besar Argentina di Santiago,
Cile, tim SAR Argentina sudah melakukan pencekan atas kemungkinan
musibah itu dan sudah menemukan salah seorang dari mereka, tanpa dirinci
kondisinya. Seorang lagi, sampai berita ini diturunkan masih terus
dicari. Sampai berita ini diturunkan, berita musibah yang menimpa
wartawan Kompas – Norman –dan wartawan Majalah Jakarta Jakarta – Didiek
Samsu, masih belum dapat dikonfirmasikan peristiwa dan rincian musibah
sebenarnya. Pendakian kedua pendaki Indonesia ini, sebetulnya merupakan
pendakian ulangan. Saat pertama, rombongan ekspedisi berjumlah lima
anggota (Rudy Nurcahyo, 24, Mohammad Fayez, 23, serta satu anggota putri
Dian Hapsari, 24) ini sudah melakukan pendakian, tanggal 12 – 27
Februari 1992. Namun dua hari menjelang tiba di puncak, Fayez mendapat
kecelakaan. “Tangan saya terkilir, lalu Norman dan Rudy menolong saya,
namun kami terperangkap badai salju. Baru lima hari kemudian, kami
bertiga tiba di Puenta del Inca. Sedangkan Didiek bersama Dian, sudah
tiba lebih dulu ke bawah,” ujar Fayez yang Jumat 13 Maret sudah tiba di
Jakarta, bersama Dian.